Kunci Selamat Adalah Ikut Ulama

Khutbah jumat berikut akan menjelaskan pentingnya ikut ulama. Sehingga bisa dikatakan bahwa kunci selamat adalah ikut ulama.

الحَمْدُ لله رَبِّ العَالَمِين أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلِيُّ المتقين وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الصَّادِق الوَعْدِ الْأَمِين ، اللهمَّ صَلِّ وَسَلّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ النَّبِيِّ الْأُمِّي وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ إِخْوَانِي عِبَادَ الله اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون.

Kaum muslimin rohimakumullah

Sebagai orang awam, kita belum bisa memahami 100% tentang isi Al-Qur’an, sunnah dan ajaran Rosulullah SAW.

Sementara sebagai seorang muslim mukalaf, kita harus memiliki akidah yang sesuai dengan ajaran Rosulullah SAW. Kita berkewajiban untuk beribadah; sholat, wudlu, zakat, manasik sesuai seperti ajaran Rosulullah SAW. Serta sudah seharusnya kita bekerja, mencari rizki yang halal sesuai dengan tuntunan Rosulullah SAW.

Sebagai orang awam yang mengaku berakidah, berislam serta beribadah sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. kita awam, tidak mengerti isinya Al-Qur’an dan sunnah. Maka bagaimana kaum muslimin rohimakumullah? Adakah cara yang sangat praktis supaya kita tetap bisa beragama sesuai ajaran Rasulullah Saw.?

Jawabanya tentu ikutlah para ulama, bertanyalah pada ulama, hormati para ulama, manutlah pada ulama, Rosulullah SAW bersabda:

مَنْ قَلَّد عَالِماً لَقِي اللَّه سَالِمًا

“Barangsiapa manut kepada ulama, maka matinya dijamin selamat.

Dalam hadist lain, pada kitab Mukhtarul Ahadits hal: 27 nomor: 224, Nabi Muhammad SAW bersabda

أَكْرِمُوا العُلَمَاءَ فَإِنَّ العُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ

“Muliakan para ulama (ikuti para ulama) karena merekalah yang mewarisi ilmunya Nabi Muhammad SAW.

Kaum muslimin rohimakumullah

Al-Qur’an menyuruh kita bertanya pada ulama dalam hal apapun, bertanya pada orang yang mengerti Al-Qur’an, mereka yang Ahli Dzikir, mereka yang menguasai hadist Nabi Muhammad SAW dan merekalah yang kita sebut ulama atau kiai. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surah An-Nahl ayat 43:

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لا تَعْلَمُونَ

“Bertanyalah kepada ulama yang ahli dzikir, dekat Allah SWT, jika kamu tidak mengerti.

Kita hendaknya bertanya pada ulama yang banyak dzikirnya pada Allah SWT. Ulama yang senantiasa dekat Allah, sambung hati (dzikir) kepada Allah, insyaAllah mereka takut kepada Allah SWT, ketika berfatwa semata-mata karena takut Allah SWT. Berfatwa bukan karena nafsu, bukan karena sedang emosi, bukan karena kepentingan, bukan karena politik, berfatwa bukan karena apapun, melainkan semata-mata hanya karena Allah SWT. Oleh karenanya, manusia yang menurut Al-Qur’an benar-benar takut kepada Allah adalah para ulama, dalam Al-Qur’an Surah Al Fathir ayat: 28, yang berbunyi:

إِنَّمَا يَخْشَ الله من عباده العُلَمَاء

“Hamba-hamba Allah yang benar-benar takut kepada Allah hanyalah para ulama.

Sekali lagi….

فاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لا تَعْلَمُونَ

“Bertanyalah pada ulama yang banyak berdzikir, ahli dzikir, kepada Allah SWT jika kalian tidak mengerti.

Kaum muslimin rohimakumullah

Sebaliknya, jika ada orang awam yang tidak mengerti Al-Qur’ani, tidak bisa memahami hadist, termasuk ilmu bahasa arab, nahwu, sorof. Dia tidak mau mengikuti ulama, malah membenci ulama. Lalu nekat memahami sendiri al-Qur’an dan Hadist, insyaAllah malah sesat. Allah SWT melarang kita ngawur-ngawur seperti itu.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surah An Nahl Ayat: 116, yang berbunyi:

وَلَا تَقُولُ لما تَصِفُوا أَلْسِنَتُكُمُ الكَذِبَ هَذَا حَلَالٌ وَهَذَا حَرَامٌ

“Kamu jangan ngawur (istilah malang: jangan sukur jemplak) kamu katakan ini halal, ini haram tanpa dasar yang jelas.

Mungkin kamu tahu jika hadistnya ada, ayatnya ada, tapi sangat mungkin pemahamannya salah, belum tentu maksudnya seperti itu. Oleh karenanya, ikuti para ulama, insyaAllah apa yang disampaikan ulama benar. Nabi Muhammad SAW juga memberi peringatan kepada orang awam yang tidak dekat ulama, tidak manut ulama, tidak tanya pada ulama, ada kemungkinan matinya dalam keadaan murtad dan kafir, na’udzubillah min dzalik. Rosulullah SAW bersabda:

سَيَأْتِي عَلَى أُمَّتِي الزَّمَانِ يَفِرُّ فِي الناس من العُلَمَاءِ وَالفُقَهَاءِ

“Akan ada di suatu zaman, dimana ummat ini akan menjauhi para ulama

Sekarang ada tanda-tanda itu, ulama dibuly, ulama di caci-maki, ulama dilegitimasi, sehingga dampaknya orang awam menjadi takut mau manut ulama. “Jangan-jangan kiai ini ngapusi, bohong”. Sebetulnya tidak pernah berbohong, namun karena sering dibully lalu minumbulkan kecurigaan “jangan-jangan kiai korupsi” padahal tidak korupsi, “jangan-jangan kiai menerima dana kampanye” padahal tidak. Sehingga pada akhirnya, umat ini menjauh dari ulama. Kalau sampai umat yang awam menjauh dari ulama, lalu termakan isu-isu seperti itu,

فَيَبْتَلِيْهِمْ اللَّهُ بِثَلَاثِ بَلِيَّات

Allah akan memberikan ujian dan musibah pada mereka dengan 3 macam musibah,;

١) يَرْفَعُ الله البَرَكَة مِنْ كَسْبِهِمْ، ٢) يُسَلِّطُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ سُلْطَانًا ظَلِيْمًا (٣) يَخْرُجُ اللَّهُ مِنَ الدُّنْيَا بِدُونِ إِيْمَانٍ.

Kerja mereka tidak berkah, karena ngawur tidak mengerti halal dan haram. Kedua, Allah akan memberikan musibah dengan memberi pemimpin yang dzolim, pemimpin yang gak sholat dan seterusnya. Ketiga, Mereka mati tidak membawa iman, na’udzubillah min dzalik.

Kenapa? Mereka mungkin Islam, tapi akidahnya tidak sesuai dengan yang ajaran Rosulullah SAW, karena tidak bisa memahami dalil sendiri tapi tidak mau manut ulama. Sekali lagi, kunci bagi umat yang awam adalah ikuti para ulama. Kunci bagi ulama harus sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah, takut kepada Allah SWT dan jangan sampai berfatwa karena menuruti nafsu.

الله الرحمن الرحيم. والعصر (۱) إِنَّ الإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (۲) إِلَّا بسم اللَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُ الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر (۳).

Baca Juga; MEMBENTUK KETENANGAN JIWA

Subscribe; Pondok Lirboyo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.