KH. Muhsin Ghozali: Tiga Tipologi Orang Mondok dan Kesan Mendalam Terhadap KH. Mahrus Aly

Menurut analisa saya ketika ngaji tafsir kepada Mbah Juki (KH. Marzuqi Dahlan) bahwa orang mondok itu ada tiga komponen: terdiri dari akal, pikiran, dan jasad. Jika yang mondok hanya jasadnya, sedangkang akalnya tidak, maka dia taat dengan peraturan tetapi malas belajar. Jika yang mondok akalnya, maka dia selalu belajar, tetapi suka melanggar peraturan dan malas berjamaah. Jika yang mondok hatinya, maka dia selalu taat kepada peraturan tetapi tidak mau berpikir. Jadi, yang paling benar adalah orang yang mondok secara akal, jasad, dan hati.

Ngaji kepada Mbah Mahrus (KH. Mahrus Aly) selesainya tidak dengan khatam. Kalau mengaji kadang-kadang cerita tentang kemasyarakatan. Selain itu, beliau juga sangat simpati dengan kehidupan yang serba kekurangan. Ketika punya santri yang ngaji pakai sepeda jelek justru dia dihormati. Dan ketika ada orang menikah dan Mbah Mahrus diundang di rumah reyotnya, beliau itu malah senang datang kesana. Jadi, selain dekat dengan para pejabat, beliau juga dekat dengan masyaraka melarat.

Saya di Lirboyo mulai dikenal Kiai Mahrus setelah tamat sekolah. Ketika menjadi sekertaris imtihan, saya yang dipatenkan untuk sowan ke beliau. Sering bolak-balik menghadap beliau, karena memang redaksi yang diajukan masih kurang sempurna. Apabila ada yang kurang beliau memberikan masukan, seperti misalnya bahasa yang digunakan harus diganti karena masih kurang bagus.()

Disarikan dari buku “Kesan Mendalam Para Tokoh Alumni Terhadap Tiga Tokoh Lirboyo”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.