Kisah Taubat di Akhir Hayat

Diceritakan dari sahabat Umar bin Khattab RA:

Suatu hari aku berjalan bersama Rasulullah SAW. Kami berdua menjenguk salah satu sahabat dari golongan Anshor yang hampir menghembuskan nafas terakhirnya. Melihat keadaannya yang demikian, Rasulullah SAW berkata pada sahabat tersebut, “Bertaubatlah engkau kepada Allah”.

Karena keadaan yang begitu parah, sahabat tersebut tidak mampu mengucapkan sepatah katapun dari lisannya. Ia hanya memberi isyarat pandangan mata yang melihat ke arah langit. Mengamati apa yang dilakukan sahabat tersebut, Rasulullah SAW akhirnya tersenyum.

Wahai Rasulullah SAW, apakah gerangan yang membuat engkau tersenyum?” tanyaku penasaran.

Sahabat ini dalam keadaan sakit yang tidak memungkinkan bertaubat dengan ucapan. Ia hanya memberi isyarat pandangan mata ke arah langit. Sedangkan hatinyalah yang bertaubat dan menyesali segala dosa yang telah ia perbuat.” Jawab Rasulullah SAW.

Tak berselang lama Rasulullah SAW melanjutkan, “Maka dari itu Allah SWT berkata pada malaikat; Wahai para malaikatku. Hamba-Ku yang satu ini sudah tidak mampu lagi untuk bertaubat dengan lisannya namun ia bertaubat dan menyesali dalam hati. Maka Aku tidak akan menyia-nyiakan taubat dan penyesalah yang ada dalam hatinya. Dan saksikanlah bahwa Aku telah mengampuninya.

______________

Disarikan dari kitab Dzurrotun Nashihin, halaman 37, cetakan al-Haromain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.