Doa untuk Keberkahan Harta dan Anak

Doa Berkah Harta dan Anak Doa Berkah Harta dan Anak

Setiap insan mendambakan kehidupan yang berkecukupan, anak keturunan yang shalih, serta umur panjang yang penuh keberkahan. Doa yang berbunyi:

اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَنِي، وَأَطِلْ حَيَاتِي عَلَى طَاعَتِكَ، وَأَحْسِنْ عَمَلِي، وَاغْفِرْ لِي


“Ya Allah, perbanyaklah hartaku dan anak-anakku, berkahilah aku pada apa yang Engkau berikan kepadaku, panjangkanlah usiaku dalam ketaatan kepada-Mu, perbaikilah amal perbuatanku, dan ampunilah aku.”

Doa ini merupakan inspirasi dari doa Nabi Muhammad ﷺ kepada pelayan beliau yang sangat beliau cintai, Anas bin Malik. Dalam riwayat Imam al-Bukhari, beliau menulis bahwa ketika Ummu Sulaim—ibunda Anas—membawa anaknya untuk mengabdi kepada Rasulullah ﷺ, beliau mendoakan:

اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ

“Ya Allah, perbanyaklah hartanya dan anak keturunannya, dan berkahilah dia dalam apa yang Engkau berikan kepadanya.”
(HR. al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari)

Baca juga: Menirakati Anak yang Mondok Agar Betah Dan Sukses.

Doa Rasul yang Terbukti Terkabul

Doa ini tidak hanya menjadi doa mulia, tetapi juga terbukti nyata. Dalam Tuhfah al-Bari Syarh Shahih al-Bukhari karya Imam Zakariya al-Anshari, beliau sebutkan bahwa doa Rasul ﷺ kepada Anas benar-benar Allah kabulkan. Anas bin Malik memiliki kebun di Bashrah yang berbuah dua kali dalam setahun, mengeluarkan aroma wangi seperti kasturi, dan Allah berkahi dengan lebih dari 120 anak dan cucu. Umurnya pun panjang. Sebagian riwayat menyebut ia wafat pada usia 99 tahun, ada pula yang mengatakan 103, 107, bahkan hingga 110 tahun.

Kenyataan ini menjadi bukti nyata bagaimana doa Rasulullah ﷺ adalah bentuk rahmat dan kasih sayang beliau kepada umatnya, dan bagaimana Allah mengabulkan permohonan hamba-Nya yang tulus.

Meminta Dunia tanpa Melupakan Akhirat

Sebagian orang mungkin bertanya: bukankah Al-Qur’an menyebutkan bahwa harta dan anak bisa menjadi fitnah (ujian)? Allah ﷻ berfirman:

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ


“Sesungguhnya harta-harta kalian dan anak-anak kalian adalah ujian.” (QS. At-Taghabun: 15)

Benar, harta dan anak bisa menjadi ujian, tetapi bukan berarti kita dilarang memintanya. Yang menjadi masalah adalah ketika harta dan anak melalaikan seseorang dari mengingat Allah dan menunaikan kewajibannya. Dalam doa ini, permohonan disertai dengan permintaan keberkahan, perbaikan amal, panjang umur dalam ketaatan, dan ampunan. Ini adalah bentuk permohonan yang selaras dengan nilai-nilai Islam: memohon dunia tanpa melupakan akhirat.

Imam al-Qasthalani dalam Irsyād as-Sārī menegaskan bahwa doa ini menunjukkan dibolehkannya meminta harta dan anak, asalkan tidak sampai melalaikan hak Allah ﷻ. Bahkan doa semacam ini menjadi bentuk kesempurnaan adab kepada Allah: mengakui kebutuhan duniawi, tapi tetap menggantungkan keberkahan dan kebaikan hanya pada-Nya.

Baca juga: Shalat dan Doa Istikharah dalam Menentukan Pilihan.

Penutup

Doa ini menjadi teladan bagi setiap Muslim. Ia mencerminkan keseimbangan antara harapan duniawi dan orientasi ukhrawi. Tak hanya mengajarkan kita untuk memohon kekayaan dan keturunan, tapi juga menyadarkan pentingnya keberkahan, amal shalih, dan ampunan Allah. Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh godaan, permohonan ini menjadi pegangan bagi siapa pun yang ingin hidup kaya namun tetap taat.



Kunjungi juga akun media sosial Pondok Lirboyo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses