Khotbah Jumat: Tiga Peringatan Dari Nabi

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وَ قَالَ سَيِّدُ الْمُرْسَلِيْنَ : مَنْ أَصْبَحَ وَهُوَ يَشْكُوْ ضِيْقَ الْمَعَاشِ فَكَأَنَّمَا يَشْكُو رَبَّهُ وَ مَنْ أَصْبَحَ لِأُمُوْرِ الدُّنْيَا حَزِيْنًا فَقَدْ أَصْبَحَ سَاخِطًا عَلَى اللهِ وَ مَنْ تَوَاضَعَ لِغِنًى لِغِنَاهُ فَقَدْ ذَهَبَ ثُلُثَا دِيْنِهِ

Hadirin Jamaah Jumat Yang Dirahmati Allah..

Dibulan yang mulia ini, marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala dengan menjauhi segala larangan-Nya dan menjalankan perintah-Nya. Karena hanya dengan ketakwaan sajalah hidup kita akan menjadi berarti dan membawa kita pada kebahagiaan hakiki yang tidak terbatas oleh waktu. Dengan ketakwaan pula hidup kita akan diberi ketenteraman dan jalan keluar dari berbagai cobaan dan ujian hidup yang kita alami. Allah Ta’ala berfirman:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

“Siapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan jadikan baginya jalan keluar (dari kesusahan dunia dan akhirat)” (QS. at Talaq: 2)

Hadirin Jamaah Jumat Yang Dirahmati Allah..

Di mimbar khotbah ini ijinkanlah kami untuk menyampaikan beberapa hal untuk sekedar menjadi pengingat yang khususnya kepada diri kami dan umumnya kepada kaum muslim sekalian. Baginda nabi pernah mensabdakan:

 مَنْ أَصْبَحَ وَهُوَ يَشْكُوْ ضِيْقَ الْمَعَاشِ فَكَأَنَّمَا يَشْكُو رَبَّهُ وَ مَنْ أَصْبَحَ لِأُمُوْرِ الدُّنْيَا حَزِيْنًا فَقَدْ أَصْبَحَ سَاخِطًا عَلَى اللهِ وَ مَنْ تَوَاضَعَ لِغِنًى لِغِنَاهُ فَقَدْ ذَهَبَ ثُلُثَا دِيْنِهِ

“Siapa yang memasuki waktu pagi sementara dia mengeluhkan sulitnya hidup, maka seolah-olah dia mengeluhkan (keputusan) tuhannya; Siapa yang pagi-pagi sudah memusingkan perkara dunia, maka sesungguhnya ia tengah tidak terima kepada Allah dan barang siapa yang menghormati orang kaya karena kekayaannya sungguh telah hilang dua pertiga agamanya.”

Hadirin Jamaah Jumat Yang Dirahmati Allah..

Sudah sepatutnya hadis di atas menjadi patokan dan rem bagi kita sekalian. Karena sering saat dalam keadaan yang kurang mengenakkan atau saat jalan rezeki kita terasa begitu sempit, lisan kita begitu lancar mengeluhkan apa yang sedang dialami. Tanpa kita sadari bahwa sesungguhnya secara tidak langsung kita sedang mengeluhkan takdir yang Allah putuskan kepada kita, dan selanjutnya adalah larang dari nabi berupa menghormati orang kaya karena kekayaannya. Mengapa demikian?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.