Khutbah Jumat : Supaya Amal Bisa Diterima

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحَمدُ لِلهِ الَّذِي وَفَّقَنَا لِأَدَاءِ أفْضَلِ العِبَادَات. وَهَدَانَا عَلَى كَيفِيَّةِ اكتِسَابِ السَّعَادَاتِ.
وَأشْهَدُ أَن لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَريكَ لَهُ رَبُّ الْأَرَضِينَ وَالسَّمَوَاتِ.
وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ المَبعُوثُ إِلَى جَمِيعِ الكَائِناتِ.
اَللهُمَّ صَلِ وسَلِّم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ الدَّاعِي إِلَى الطَّاعَاتِ.
فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ. اِتَّقُوا اللهَ فِي جَمِيعِ الْأوقَاتِ وَالحَالَاتِ.

Jama’ah jumat rahimakumullah…
             
Marilah kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita dengan selalu memperbaiki kuwalitas amal ibadah kita.  Perlu kita sadari bahwa diciptakannya kita di dunia ini, merupakan anugerah dari Allah Swt. sebagai makhluk yang dibekali hati nurani kita harus mempunyai rasa syukur kepada Sang Khaliq dengan cara memenuhi apa yang menjadi tujuan diciptakannya kita.
Allah Swt. berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”
            
Jama’ah Jumat rahimakumullah…
             Penyakit yang sering kita hadapi saat kita beribadah, saat kita berbuat baik adalah timbulnya rasa riya’ atau pamer.
Ini merupakan hal yang sangat dikhawatirkan oleh Rasulullah Saw. Beliau pernah bersabda:

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيكُمُ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ.

“Sesungguhnya hal yang paling mengkhawatirkan yang aku khawatirkan pada kalian adalah syirik kecil.”
Kemudian para sahabat bertanya: “Apa syirik kecil itu wahai Rasululloh?”
Rasululloh menjawab:

اَلرِّيَاء. يَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ القِيَامَةِ إِذَا جَازَى العِبَادَ بِأَعْمَالِهِمْ: اِذْهَبُوا إِلى الَّذِينَ كُنتُمْ تُرَاءُونَ فِي الدُّنْيَا, فَانظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمُ الجَزَاءَ؟

 “(Syirik kecil itu adalah) Riya’. Pada hari kiamat ketika Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung membalas hambanya terhadap amal-amal mereka, Allah berfirman, ‘Pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian ria kepada mereka ketika di dunia. Maka lihatlah! Apakah kalian mendapatkan balasan di sisi mereka?”
Rasululloh Saw. juga bersabda:

لَا يَقْبَلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَمَلًا فِيهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِن رِيَاءٍ.

“Allah ‘Azza wa Jalla tidak menerima amal yang didalamnya terdapat seberat biji sawi dari riya’.”

Baca Juga Mewaspadai musuh Abadi Manusia

          Imam al-Ghozzali menerangkan bahwa riya’ adalah sifat seseorang yang mencari kedudukan di hati orang lain dengan memperlihatkan kebaikan.
Beliau merangkumnya menjadi tiga tingkatan.
Pertama: riya’ yang paling berat adalah memperlihatkan kebaikan kepada orang lain dengan tujuan untuk meloloskan diri dalam berbuat kemaksiatan.
Riya’ yang kedua adalah memamerkan kebaikan kepada orang lain dengan tujuan untuk mendapatkan urusan duniawi, baik harta, tahta maupun wanita.
Riya’ yang paling ringan adalah memperlihatkan kebaikan karena khawatir akan dipandang jelek di mata orang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.