Asal Muasal Nabi Ya’qub Berpisah dengan Nabi Yusuf

Photo by Y K on Unsplash

Hidup bermasyarakat pastnya akan selalu bersinggungan dengan tetangga. Tetangga menjadi tempat pertolongan pertama ketika seseorang memiliki kebutuhan yang perlu dicukupi ataupun ketika dia memiliki masalah hidup. Sehingga, tetangga memiliki hak-hak yang sangat besar.

منْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya.” (HR. Bukhari)

Mencegah menyakiti hati tetangga

Salah satu dari hak tetangga adalah seseorang berusaha sekeras mungkin agar ia tidak sampai menyakiti tatangganya. Karena mau bagaimana pun, ketika seseorang bersinggungan dengan orang lain, akan ada masalah yang menerpa. Baik secara disengaja maupun tidak. Sehingga berusaha keras untuk menjaga hati tetangga harus selalu ditanamkan betul dalam hati seseorang.

Permasalahan seperti ini sebagaimana pernah dialami oleh Nabi Ya’qub as dan Nabi Yususf as. Pernah suatu ketika dalam bermasyarakat, khususnya bertetangga, secara tidak sengaja tetangga beliau hatinya merasa tergores akan makanan yang mereka berdua masak yang kemudian Nabi Ya’qub as dan Nabi Yusuf as diberi cobaan dengan memisahkan antara keduanya. Cerita selengkapnya sebagaimana diuraikan di bawah ini.

Kisah Allah memberi cobaan kepada Nabi Ya’qub as dan Nabi Yusuf as

Diriwayatkan bahwa penyebab Nabi Ya’qub as mendapatkan cobaan bersama dengan puteranya (Nabi Yusuf as) disebabkan pada suatu saat, beliau bersama dengan Nabi Yusuf as sedang berkumpul untuk memakan unta bakar. Keduanya sangat bergembira. Sedang di samping rumahnya, terdapat rumah tetangga yang yatim mencium aroma makanan tersebut dan merasa ingin menikmatinya juga.

Akan tetapi anak yatim ini tidak mampu untuk membeli sesuatu, sehingga ia hanya bisa menangis. Neneknya yang sudah tidak muda lagi kemudian ikut menangis melihat keprihatinan cucunya itu. Sedang di antara Nabi Ya’qub as dan anak yatim ini terdapat dinding yang menghalanginya, sehingga Nabi Ya’qub dan Nabi Yusuf as tidak mengetahui derita yang sedang dirasakan oleh anak yatim ini.

Nabi Ya’qub as kemudian diberi cobaan dengan menangis setiap hari karena dipisahkan dengan Nabi Yusuf as –anak kesayangannya. Mata beliau sampai memutih, bahkan dikatakan dalam sebuah riwayat beliau mengalami kebutaan akibat kesedihan yang sangat mendalam.

Ketika beliau mengetahui asal muasal ia diberi cobaan oleh Allah dengan dipisahkan dengan Nabi Yusuf as yang sampai mendatangkan kesedihan yang sangat mendalam, maka di sisa hidupnya ketika hendak makan, ia memanggil orang-orang untuk makan bersama di kediamannya.[1]

Pelajaran yang dapat diambil

Pertama, dari kisah di atas, kita dapat memetik hikmah (pelajaran) bahwa seseorang terkadang tidak mengetahui apakah tindakan yang merugikan orang lain? Sehingga dari sini kita disuruh untuk selalu berhati-hati dalam bertindak agar tidak sampai merugikan bahkan menyakiti hati orang lain.

Yang kedua, terdapat nasihat dari Imam Ahmad agar tidak sungkan-sungkan untuk berbagi (ketika memiliki kelebihan nikmat) kepada tentangga akan sesuatu yang mereka butuhkan.

يَجِبُ عَلَى الشَّخْصِ أَنْ يُبَذِّلَ لِلْجَارِ مَا يَحْتَاجُ إِلَيْهِ مِنْ فَضْلِ مَا عِنْدَهُ بِمَا لَا يَضُرُّ بِهِ إِذَا عَلِمَ حَاجَتَهُ

“Keharusan bagi seseorang yaitu memberi kepada tetangganya akan sesuatu mereka butuhkan dari karunia yang dimilikinya, dengan cara yang tidak merugikan mereka jika ia tahu tentang kebutuhannya.”[2]

Wallahu a’lam


[1] Zaynuddin Ahmad al-Malibari, Irsyad al-Ibad ila Sabili ar-Rasyad li Malibari, (Maktabah Syamela) I/309
[2] Musa at-Tamani, Ayyuhal Jaar fi Ri’ayati Huquqi al-Jiwaar (Kediri: Maktabah ad-Dihan, 2019), 8

Baca juga: Pengen Kaya? Jangan Meninggalkan Shalat dengan Dalih Bekerja
Tonton Juga: Teladan Almahgfurlah KH. Marzuqi Dahlan Pengasuh Pondok Lirboyo

Asal Muasal Nabi Ya’qub Berpisah dengan Nabi Yusuf
Asal Muasal Nabi Ya’qub Berpisah dengan Nabi Yusuf