Berkah Merayakan Maulid Nabi

Syaikh Abdullah bin ‘Isa Al-Anshari berkata: Tetanggaku adalah seorang wanita yang sholihah. Dia mempunyai seorang anak lelaki yang sholih. Wanita yang sholihah tersebut tidak memiliki harta selain satu dinar hasil pekerjaan tenunnya. Saat wanita tersebut meninggal dunia, anaknya yang sholih tersebut berkata kepada dirinya, “Uang satu dinar ini adalah hasil jerih payah ibuku. Demi Allah,…

Lanjutkan

Kisah Wanita Cantik dan Si Pandai Besi

Sebagian Ulama menceritakan: Ada seorang lelaki pandai besi. Dia mampu memasukkan tangannya pada api dan mengeluarkan besi yang menyala-nyala, namun dia tidak merasakan panasnya api. Lalu dia didatangi seorang lelaki untuk membuktikan berita itu. Setelah melihat dan menyatakan apa yang didengarnya, lalu lelaki itu menunggu hingga pandai besi itu merampungkan pekerjaannya. Setelah selesai, ia terus…

Lanjutkan

Istri yang Paling Sabar

Abu al-Hasan al-Madaini pernah bercerita: Imran bin Hatthan dikenal sebagai seorang laki-laki yang berwajah jelek dengan postur tubuh pendek. Namun ia memiliki istri yang cantik rupawan. Pada suatu hari, Imran bin Hatthan masuk ke dalam rumahnya. Sang istri pun menyambut dengan mesra. Pada saat itu, sang istri berhias sehingga kecantikan semakin terlihat dari dirinya. Imran…

Lanjutkan

Kuatnya Keyakinan Gadis Kecil

Salah satu orang saleh bercerita: Dalam suatu perjalanan, di tengah gurun Sahara yang panas, aku bertemu dengan seorang gadis kecil. “Dimana engkau tinggal?” tanyaku singkat. “Di tengah gurun Sahara ini,” jawab gadis tersebut. “Apakah engkau tak merasa kesepian?” tanyaku kembali. “Wahai orang yang pengangguran, apakah orang yang nyaman bersama Allah swt. akan merasa kesepian?” jawabnya….

Lanjutkan

Ketika Cicit Rasulullah saw. Dicaci Maki

Sayyidina Ali Zainal Abidin, salah satu cicit Rasulullah saw., pada suatu hari baru saja keluar dari masjid. Tiba-tiba datang seorang laki-laki yang tiba-tiba menghadangnya. Lelaki itu lantas mencela dan mencaci-makinya. Melihat kejadian itu, serta merta para budak dan fakir miskin yang berada di sekitar tempat itu menghambur dengan maksud memberi pelajaran kepada lelaki tersebut. Namun…

Lanjutkan

Perjodohan Sahabat Nabi

Dalam suatu kesempatan, Salman al-Farisi berkeinginan untuk menikahi seorang gadis Bani Laits. Lantas ia meminta sahabatnya, Abu Darda’, yang kebetulan termasuk keluarga dari gadis tersebut untuk melamar gadis itu untuk Salman al-Farisi. Abu Darda’ pun menemui keluarga gadis yang dimaksud. Kepada mereka, Abu Darda menceritakan kebaikan Salman al-Farisi sebagai sahabat yang lebih dulu memeluk agama…

Lanjutkan

Kerendahan Hati Salman al-Farisi

Pada suatu hari, Salman al-Farisi yang pada saat itu menjabat sebagai pengeran sedang berada dalam sebuah perjalanan. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang lelaki yang baru datang dari wilayah Syam. Tampak lelaki itu kelelahan untuk memanggul karung buah tin dan kurma yang ada di pundaknya. Lelaki itu melihat ke sekeliling jalan. Berharap menemukan rakyat…

Lanjutkan

Berbakti Adalah Jihad

Di zaman Rasulullah Saw, pernah suatu ketika ada seorang lelaki berkebangsaan Yaman berhijrah menemui Rasulullah. Tujuan lelaki tersebut tak lain ialah untuk bergabung untuk berjihad bersama pasukan Islam. Melihat semangat yang sangat menggebu dari lelaki tersebut, Rasulullah Saw bertanya “Apakah di Yaman masih ada kedua orang tuamu”. “Ya, wahai Rasulullah” jawab lelaki itu. “Apakah mereka…

Lanjutkan

Menghadapi Keburukan Istri

Pada suatu hari, datanglah seorang lak-laki ingin menemui khalifah Umar bin Khattab RA. Maksud kedatangan lelaki tersebut ialah untuk mengadukan sikap istrinya yang dianggap buruk. Ketika ia menghampiri Umar bin Khattab RA, ia melihat Umar RA sedang marah kepada istrinya. Melihat kejadian itu, lelaki tersebut hanya bisa diam mematung tanpa sepatah katapun yang keluar dari…

Lanjutkan

Kisah Taubat di Akhir Hayat

Diceritakan dari sahabat Umar bin Khattab RA: Suatu hari aku berjalan bersama Rasulullah SAW. Kami berdua menjenguk salah satu sahabat dari golongan Anshor yang hampir menghembuskan nafas terakhirnya. Melihat keadaannya yang demikian, Rasulullah SAW berkata pada sahabat tersebut, “Bertaubatlah engkau kepada Allah”. Karena keadaan yang begitu parah, sahabat tersebut tidak mampu mengucapkan sepatah katapun dari…

Lanjutkan