Mengkaji Hadis “Ḥubbul Waṭan Minal Īmān”


Ada sebuah “hadis” yang sering dikutip oleh beberapa orang sebagai dalil untuk meningkatkan rasa nasionalisme. Hadis tersebut berbunyi:

حُبُّ الْوطنِ مِنَ الإيمان

“Cinta tanah air sebagian dari iman.”

Sejauh ini memang belum ada ulama yang menjelaskan kesahihannya. Bahkan Syekh Ash Shaghani mengatakan hadis ini adalah hadis mauḍū’ (palsu); tidak boleh dinisbatkan pada Rasulullah saw. Maka tidak keliru bila ada ulama yang mengatakan itu bukan sabda Nabi.

Lalu, ketika hadis tersebut mauḍū’, apakah lantas rasa cinta tanah air (ḥubbul waṭan) tidak dapat dibenarkan? Jawabannya jelas tidak, karena meskipun dinyatakan mauḍū’, banyak ulama menjelaskan bahwa maknanya sah-sah saja.

Untuk penafsiran maknanya sendiri ada dua. Pertama seperti dijelaskan Ibn Allan dalam Dalīl Al Fāliḥīn:

والإنسان في الدنيا غريب على الحقيقة لأن الوطن الحقيقي هو الجنة كما حمل عليه كثير «حب الوطن من الإيمان» على الجنة وهي التي أنزل الله بها الأبوين ابتداء وإليها المرجع إن شاء الله تعالى

“Manusia di dunia hakikatnya hanyalah pengembara, karena tanah air yang hakiki adalah surga, seperti penafsiran banyak ulama terhadap ‘Ḥubbul waṭan minal īmān’. Surga adalah tempat Allah Swt. menurunkan bapak dan ibu kita pertama kali. Dan ke sanalah tempat (kita) kembali, insyaallah.”

Kedua, tanah air yang dimaksud adalah tanah yang kita kenal dan kita tempati, sebagaimana penjelasan Al‘Ajluni dalam Kasyf Al Khafā`:

أو المراد به الوطن المتعارف ولكن بشرط أن يكون سبب حبه صلة أرحامه، أو إحسانه إلى أهل بلده من فقرائه وأيتامه

One thought on “Mengkaji Hadis “Ḥubbul Waṭan Minal Īmān”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.