Peran NU dalam Perdamaian Dunia

Peran NU dalam Perdamaian Dunia

Nahdlatul Ulama atau NU merupakan organisasi Islam terbesar di dunia. Dengan lebih dari 40 juta warganya sudah seharusnya NU menunjukkan kontribusinya dalam kancah global. Sebagai organisasi Islam dengan faham Aswaja salah satu jargon NU adalah Islam Rahmatan Lil Alamin, Islam tawasuth, tawazun, dan tasamuh atau Islam yang mengusung paham moderat dan toleran.
Tak ayal berpegang pada asas inilah NU memiliki peran besar dalam perdamaian dunia. Berawal dari salah satu tokoh NU yang menjadi Sekjen Organisasi Islam Asia Afrika yakni KH. Ahmad Syaichu yang merupakan putra tiri dari salah satu pendiri NU KH. Wahab Hasbullah.

Berapa tahun berikutnya yang telah kita ketahui bersama tokoh NU yang kemudian pernah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia KH. Abdurrohman Wahid atau akrab dipanggil dengan nama Gus Dur. Melalui World Conference on Religion and Peace (WCRP). Beliau menjadi presidennya. Gus Dur juga begitu aktif dan dengan lincah bergerak ke berbagai jaringan di luar negeri. Beliau memainkan pengaruhnya dan pemikirannya, serta memperluas jaringannya.

Kemudian dengan dibentuknya Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama atau PCINU, organisasi NU semakin menunjukkan eksistensinya di kancah internasional. Dikukuhkan lagi pada masa khidmah KH. Sa’id Aqil Siradj begitu banyak upaya-upaya NU dalam menangani perdamaian dunia. KH Said Aqil Siroj punya wadah lain. Namanya International Summit Of Moderate Islamic Leaders (ISOMIL). Acara yang mempertemukan ratusan delegasi ulama dari berbagai negara ini juga mencari format terbaik yang pas mewujudkan dunia yang berkeadilan.

Di era Kiai Said pula, NU memiliki adik di luar negeri. Di Afganistan, ulama lintas etnis yang capek perang saudara mencari komposisi yang pas untuk mendamaikan konflik negaranya. Mereka studi banding ke PBNU, kemudian pulang ke negaranya dan memutuskan mendirikan Nahdlatul Ulama di berbagai provinsi. Mereka mengkloning NU di negaranya, menjadikan NU sebagai prototipe organisasi yang menebarkan kedamaian. NU Afganistan memang tidak punya kaitan struktural dengan PBNU, tapi NU dijadikan parameter organisatoris dan sumber inspirasi. Kini sudah berdiri 40 cabang NU Afganistan di berbagai distrik.

Bahkan dalam acara ISOMIL tahun 2016 itu, beberapa negara di Eropa juga tertarik mendirikan NU di negaranya masing-masing, sebagaimana yang telah dilakukan para ulama Afganistan.

Tidak terlambat dalam merespon kejadian internasional NU senantiasa mengawal kedamaian dunia. Sebagai buktinya pada saat terjadi konflik antara negara Rusia dan Ukraina NU juga berupaya semaksimal mungkin untuk mendamaikan kedua belah pihak.

Diawali oleh kedatangan Dubes Ukraina, Gus Yahya langsung melayangkan surat kepada pimpinan tertinggi Rusia yakni Presiden Putin untuk melakukan gencatan senjata. Kemudian selanjutnya diteruskan dengan bertemunya Dubes dari kedua negara terkait.

Tidak berhenti sampai di situ, masih banyak pergerakan dari organisasi NU atau pergerakan individu para tokoh-tokoh NU dalam merespon isue internasional. Hal demikian menegaskan bahwa NU sebagai organisasi Islam terbesar di dunia begitu sangat urgen peranannya dalam menangani konflik internasional sehingga mampu mewujudkan salah satu visi utamanya yakni Islam Rahmatan Lil Alamin atau perdamaian dan kesejahteraan global.

Wallahu a’lam bissowab.

Baca juga: Proses Memperkenalkan Agama Islam di Bumi Nusantara

Simak juga: Bincang Nasionalisme Religius

Peran NU dalam Perdamaian Dunia
Peran NU dalam Perdamaian Dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.