Dampak Negatif Makan Berlebihan dalam Pandangan Tasawuf

Dampak Negatif Makan Berlebihan dalam Pandangan Tasawuf

Makan berlebihan bisa menyebabkan banyak madharat. Hal ini telah banyak dipaparkan oleh para dokter. Namun apakah Anda tahu bahwa Dalam pandangan tasawuf telah lebih dahulu mendeskripsikan tentang hal ini. Di antaranya:

1. Badan Menjadi Malas dalam Melakukan Aktivitas

Diuraikan oleh Syekh Nawawi al-Jawi menukil pendapat Imam al-Azizi dalam kitab Salalim al-Fudhola mengatakan: “Barangsiapa yang makan melebihi dari satu pertiga lambungnya, maka ia telah keluar dari jalur orang-orang yang sedang menempuh perjalanan akhirat.”

Perjalanan akhirat haruslah ditempuh dengan perut yang kosong, bukan perut yang terisi penuh. Sebab perut yang penuh akan sangat susah ketika berhubungan dengan ilmu dan ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Ada nasehat yang pernah disampaikan Lukman al-Hakim kepada anaknya: “Hai anakku, ketika lambung terisi penuh, maka akal akan menjadi tertutup, kebijaksanaan akan hilang, dan anggota malas untuk melakukan ibadah.”

2. Hati Menjadi Keras

روي عن حذيفة عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: من قَلَّ طعامُه صَحَّ بدنُه وصفا قلبُه ومن كَثُرَ طعامُه سَقُمَ بدنُه وقَسا قلبُه

“Barangsiapa yang makannya sedikit, maka sehat badan dan bersih hatinya. Sedang ketika berlebihan (red: yang terjadi adalah) lambung menjadi sakit dan keras hatinya.”

3. Kecerdasan Menurun

Persepsi yang mengutarakan bahwa terlalu banyak makan dapat menyebabkan kecerdasan melemah adalah penuturan yung diungkapkan oleh Sahabat Ali Krw.:

البطنة تذهب الفطنة

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.