Cahaya Musim Semi Kota Makkah; Arti Maulid Nabi, Rahasia Hari Dan Bulan Kelahiran Nabi

  • Ali Irham
  • Okt 11, 2022

Pada bulan ini tepat pada bulan Robiul Awwal, 1444 tahun silam junjungan kita nabi Muhammad Saw. lahir, nabi yang telah dijanjikan oleh Allah Swt. dalam al-Kitab, rasul pembawa kabar gembira dari langit pun juga ancaman.

Kelahirannya merupakan nikmat teragung bagi seluruh alam semesta. Langit bertaburkan cahaya menunjukkan kegembiraan. Para malaikat bersorak mengumandangkan takbir, tamjid dan istighfar.

Disaat sebagian orang masih ada yang menganggap tabu perayaan maulid bahkan menolak dan membidahkan perayaan maulid, yakinlah bahwa syukur atas rahmat Allah Swt. dengan lahirnya nabi Muhammad Swt. Sangatlah dianjurkan.

Banyak sekali anjuran-anjuran yang disampaikan ulama-ulama terdahulu tentang perayaan maulid. Salah satunya adalah ungkapan dari Imam Ma’ruf al Karkhi;

مَنْ هَيَّأَ لِأَجْلِ قِرَاءَةِ مَوْلِدِ الرَّسُوْلِ طَعَامًا، وَجَمَعَ إِخْوَانًا، وَأَوْقَدَ سِرَاجًا، وَلَبِسَ جَدِيْدًا، وَتَعَطَّرَ وَتَجَمَّلَ تَعْظِيْمًا لِمَوْلِدِهِ حَشَرَهُ اللهُ تَعَالَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ الْفُرْقَةِ الْأُوْلَى مِنَ النَّبِيِّيْنَ، وَكَانَ فِيْ أَعْلَى عِلِّيِّيْنَ. وَمَنْ قَرَأَ مَوْلِدَ الرَّسُوْلِ – ﷺ – عَلَى دَرَاهِمَ مَسْكُوْكَةٍ فِضَّةً كَانَتْ أَوْ ذَهَبًا وَخَلَطَ تِلْكَ الدَّرَاهِمَ مَعَ دَرَاهِمَ أَخَرَ وَقَعَتْ فِيْهَا الْبَرَكَةُ وَلَا يَفْتَقِرُ صَاحِبُهَا وَلَا تَفْرَغُ يَدُّهُ بِبَرَكَةٍ

“Barang siapa menyiapkan hidangan, mengumpulkan saudara, menghidupkan lampu, memakai pakaian baru, memakai wewangian dan berhias untuk acara pembacaan maulid rasul dalam rangka memulyakan kelahiran nabi, maka Allah Swt. kelak dihari kiamat akan mengumpulkannya bersama golongan pertama yang terdiri dari para nabi dan ditempatkan di surga paling tinggi. Dan barang siapa membacakan maulid Rasul Saw. atas dirham (uang) yang dicetak, perak ataupun emas kemudian dirham tersebut dicampur dengan dirham yang lain maka dirham-dirham tersebut akan memiliki berkah, pemiliknya tidak akan fakir dan tangannya tidak akan sepi dari berkah.”

Arti Maulid Nabi

Perayaan Maulid sejatinya bukanlah sekedar peringatan kelahiran nabi belaka, lebih dari pada itu, maulid adalah ungkapan rasa hormat ta’dzim dari umat nabi Muhammad Saw. atas kelahiran sang pemberi syafa’at.

Imam Junaid al-Baghdadiy menjelaskan;

مَنْ حَضَرَ مَوْلِدَ الرَّسُوْلِ وَعَظَّمَ قَدْرَهُ فَقَدْ فَازَ بِالْإِيْمَانِ.

“Barang siapa menghadiri acara maulid rasul dan memulyakan derajat rasul maka sungguh ia beruntung dengan keimanannya.”

Selain itu perayaan maulid juga merupakan ungkapan rasa cinta dari seseorang kepada sang kekasih. Nabi saw bersabda;

مَنْ أَحَبَّنِيْ كَانَ مَعِيْ فِيْ الْجَنَّةِ

“Barang siapa mencintaiku maka akan bersamaku di surga.”

Ungkapan rasa cinta terhadap sang kekasih tentu tidak hanya dengan wujud perayaan maulid belaka. Akan tetapi dengan perayaan maulid ungkapan cinta yang terasa biasa akan menjadi istimewa.

Dikisahkan pada masa Amir al Mu’minin, Harun ar-Rashid, ada seorang pemuda di Bashrah yang gemar berbuat dosa, hingga penduduk selalu memandangnya dengan pandangan hina karena ulah perbuatannya.

Tapi selain itu, ia memiliki kebiasaan, saat datang bulan Rabiul Awal, pemuda itu mencuci bajunya dan menggunakan wewangian kemudian berhias dan mengadakan walimah, dan meminta dibacakan Maulid Nabi SAW. Kebiasaan ini ia lakukan terus menerus dalam waktu yang lama.

Saat ia meninggal dunia, penduduk Bashrah mendengar hatif (suara tanpa rupa) yang menyerukan: “Wahai penduduk Bashrah datang dan saksikanlah jenazah salah satu wali (kekasih) Allah Swt, ia adalah orang mulia di sisiku.”

Penduduk Bashrah pun menghadiri dan merawat jenazah serta menguburnya. Lalu mereka bermimpi melihat pemuda tersebut mengenakan pakaian yang terbuat dari sutra Sundus dan Istabraq. Kemudian ditanyakan kepadanya:

“Sebab apa engkau mendapatkan kemuliaan ini?” Ia menjawab: “Sebab memuliakan Maulid Nabi Saw.”

Diceritakan juga pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan ada seorang pemuda yang berperawakan menawan di kota Syam. Dia mempunyai kebiasaan menunggang kuda.

Suatu ketika dia berada di punggung kudanya dan tiba-tiba kuda yang di tungganginya lari dengan kencang. Kuda tersebut membawanya lari melewati jalan-jalan sempit di kota Syam, dia tidak mampu menghentikan kudanya, dan terus berlari menuju kearah pintu gerbang Khalifah, dan pada akhirnya ia berpapasan dengan putra Khalifah.

Karena tidak mampu menahan laju kuda yang ia tunggangi akhirnya tertabraklah putra Khalifah. Sang putra mahkota pun terbunuh olehnya.

Berita kejadian meninggalnya putra khalifah itupun telah sampai ke telinga khalifah. Lalu sang Khalifah menyuruh si pemuda itu ditangkap dan didatangkan kehadapannya.

Ketika pemuda itu hampir tiba di hadapan khalifah, sang pemuda berkata dalam hati: “Seandainya Allah Swt. menyelamatkanku dari peristiwa ini, aku akan menyelenggarakan walimah yang besar dan aku akan meminta dibacakan Maulid Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam”.

Setelah pemuda itu sampai di hadapan Khalifah, sang Khalifah memandanginya, lalu khalifah tertawa, padahal sebelumnya dia terbakar api amarah. Kemudian sang Khalifah bertanya; “Wahai pemuda apakah kau pandai ilmu sihir?”.

“Tidak, demi Allah wahai Amirul mukminin”, jawab si pemuda.

Khalifah berkata: “Aku telah memaafkanmu, tapi katakan padaku apa yang ada dihatimu?”.

“Aku berkata dalam hati: “Seandainya Allah SWT menyelamatkanku dari kejadian yang dahsyat ini, aku akan mengadakan walimah untuk Maulid Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam”. jawab si pemuda.

Sang Khalifah pun kemudian berkata: “Baiklah aku lepaskan kamu dari hukuman ini dan ini seribu dinar untuk mengadakan acara Maulid Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. Engkau telah terbebas dari darah anakku”.

Kemudian si pemuda itu beranjak pergi dari hadapan sang Khalifah. Dia dimaafkan dari hukuman qishash dan dia mendapatkan seribu dinar dengan keberkahan Maulid Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam.

Rahasia Hari Dan Bulan Kelahiran Nabi

Terakhir, mungkin Sebagian dari kita ada pertanyaan, mengapa kelahiran nabi Muhammad Saw. pada hari senin bukan hari jumat yang merupakan Sayyid al-Ayyam, dan mengapa di bulan Robi’ al-Awwal bukan di bulan-bulan mulia yang disebutkan dalam Al-Qur’an.

Dalam al-Hawi al-Fatawi, Imam Suyuti memberikan jawaban, bahwa ada banyak fakta ilahi dalam peristiwa ini. Diantaranya ialah perihal kelahiran Rasulullah yang jatuh di hari Senin.

Dalam sebuah hadist dijelaskan, bahwa hari pertama kali tanaman diciptakan adalah hari senin. Yang berarti, hari senin ialah merupakan hari pertama kali kebutuhan pokok, rizki, buah-buahan, dan segala kebutuhan maupun kepentingan hidup diciptakan, sehingga manusia dapat merasakan nikmatnya kehidupan.

Substansi dari kata Robi’ul Awwal sejatinya memiliki sebuah filosofi harapan baik jika ditilik dari akar lafadznya. Hal ini selaras dengan kandungan statement Syekh Abu Abdurrahman as-Suqlì, bahwa setiap nama seseorang pastilah ada bagiannya.

Musim Robi’ (semi) adalah sebaik-baiknya musim. Begitupun syari’at Nabi SAW, ialah merupakan sebaik-baik dan semurah-murahnya syari’at.

Allah maha bijak menghendaki supaya bulan ini mendapat kemulyaan dengan dilahirkannya Nabi SAW.

Andai Nabi SAW dilahirkan di bulan lain (bulan-bulan yang mulia), maka akan terdapat anggapan bahwa Nabi termulyakan karena dilahirkan dibulan tersebut, bukan dari kemulyaan beliau sendiri.

Dengan fakta ini, bukan bijaknya kita hendak membanding-bandingkan hari, bulan, dan waktu-waktu tertentu. Akan tetapi, supaya kita lebih dapat mencintai Sang Makhluk paling mulia, kekasihnya para kekasih, dan sedermawan-dermawannya pemberi syafa’at, Baginda Nabi Muhammad SAW.

Demikianlah, begitu banyak rahasia dibalik perayaan maulid. Semoga kelak kita mendapat syafaatnya di hari pembalasan. Sekian semoga bermanfaat. waalahua’lam.

Referensi; Al-Bakri ad-Dimyati, I’anah at-Tholibin Fi Hil Alfadz Fath al-Mu’in. Jalal ad-Din Abdurrohman as-Suyuty, Al-Hawi li al-Fatawi karangan.

Baca Juga: Menata Niat dalam Belajar, Mengenal Mualif Maulid Simtu ad-Duror, Waktu dan Tata Cara Merayakan Maulid Nabi

Subscribe Chanel Resmi: Pondok Lirboyo

Follow: @pondoklirboyo

1

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.