LirboyoNet, Kediri – Sejak tahun 1996 lalu, masyarakat Kota Kediri rutin mengikuti kegiatan doa bersama akhir dan awal tahun Hijriyah. Sejarahnya, waktu itu Nahdlatul Ulama (NU) berinisiatif mengadakan kegiatan positif yang bermanfaat bagi masyarakat. Lalu dipilihlah kegiatan ini, karena dianggap dapat mentransformasikan visi dan misi NU, yakni meresapkan nilai ahlussunnah wal jamaah di berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Untuk merubah tradisi lama sekaligus membuat tradisi baru, diperlukan pengerahan massa. Karena jika hanya dilakukan personal, sulit untuk bisa diterima masyarakat luas. Maka NU Kota Kediri merayu seluruh pesantren yang ada di Kediri untuk ikut serta dalam program ini. Kenapa pesantren? “Karena santri adalah elemen masyarakat yang ‘mudah’ untuk dikoordinir,” kata Ketua PCNU Kota Kediri, Ahmad Subakir kepada LirboyoNet, Selasa, 13 Okoteber 2015.