Abu Abdullah al-Husein bin Ahmad bin Sa’danseorang menteri pada dinasti Buwaihi (373-375 H), pernah mengajukan pertanyaan menarik, “Apakah ada perempuan yang menjadi laki-laki?”
Abu Hayyan at-Tauhidi menjawab, “Abu Sa’id al Sairafi menceritakan kepadaku bahwa Aisyah binti Abu Bakar pernah disebut sebagai laki-laki Arab (Rajulah al-Arab). Sayangnya, orang asing (non Arab) kemudian menenggelamkan predikat ini dari sirkuit sejarah. Sehingga tidak banyak orang mengenal Aisyah disebut kaumnya demikian. Demi Tuhan, dia benar-benar begitu. Saya pernah mendengar orang mengatakan: Kalau saja ayahnya punya anak laki-laki seperti dia (Aisyah), niscaya dia tidak akan bisa berbuat apa-apa di hadapannya (Aisyah)”.
“Apakah anda punya informasi tentang pandangan-pandangannya?” sang menteri kembali bertanya.