Argumen Imam Fahruddin Ar-Razi Agar Nasihat Mudah Diterima

Banyak orang yang bisa mengutarakan nasihat. Mereka mencoba memberikan jalan terang akan persoalan hidup yang sedang dialami oleh seseorang. Namun perlu diingat bahwa nasihat belum tentu disambut baik oleh orang yang menerimanya.

Perihal masalah ini, Imam Al-Ghozali memberikan komentar dalam Kitab Ayyuhal Walad, di mana ia berpendapat:

اَلنَّصِيْحَةُ سَهْلَةٌ وَالْمُشْكِلُ قَبُوْلُهَا

“Nasihat itu sangat mudah (ketika diungkapkan), sedang menerima nasihat adalah sesuatu yang sangat sulit.”

          Pada asalnya, nasihat merupakan suatu hal yang baik. Tetapi seringkali nasihat berubah menjadi rasa pahit, terutama bagi orang yang hatinya diselimuti hawa nafsu yang berlebihan.

               Sebaiknya bagi orang yang ingin memberikan nasihat atau saran, harus mengetahui hakikat akan menasihati itu sendiri. Imam Fahruddin Ar-Razi berargumen:

وَحَقِيْقَةُ النُّصْحِ اَلإِرْسَالُ إِلَى الْمَصْلَحَةِ مَعَ خُلُوْصِ النِّيَةِ مِنْ شَوَائِبِ الْمَكْرُوْهِ

2 thoughts on “Argumen Imam Fahruddin Ar-Razi Agar Nasihat Mudah Diterima

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.