Bulan Gus Dur

Bulan Gus Dur | Meneladani Gus Dur sebagai Santri

Beliau menjadi sosok yang enigmatik, penuh kejutan, kontroversial, namun banyak orang menaruh kepercayaan dan harapan padanya. Gagasannya yang genial melampaui zaman, menjadikan banyak orang yang melihat tindakan dan kelugasan sikapnya (seolah dipaksa untuk) berhati-hati untuk memahami “labirin pandangannya” agar tidak gagal paham ataupun bersikap. Bahkan tidak jarang mereka semua dibuat ketar-ketir dan gemas atas pernyataan…

Lanjutkan
Menanti Hujan

Menanti Hujan

Oleh: Fas Rori Sudah lama daerah itu tak tersentuh air langit. Bahkan saking lamanya, penduduk daerah itu sudah lupa atau malah tak tahu kapan terakhir kali hujan turun. Mungkin dulu ketika masa kakek buyut mereka. Padahal daerah-daerah di sebelahnya setiap tahun selalu diguyur hujan. Mungkin daerah itu terkutuk. Tapi bila memang terkutuk, sebab apa? Oleh…

Lanjutkan

Rumah Ibadah Non-Muslim dalam Pandangan Fikih Klasik

Sebelum mengkaji hukum menjaga tempat ibadah umat lain, perlu diketahui terlebih dahulu bagaimana pandangan fikih tentang tempat ibadah non-Muslim. Dalam menghukumi hal ini, para ulama mengklasifikasinya berdasarkan pertimbangan daerah atau tempat dimana rumah ibadah tersebut dibangun. Para ulama memetakan daerah tersebut menjadi tiga bagian. Pertama, daerah yang sejak awal dibangun umat Islam. Kedua, daerah yang…

Lanjutkan
Menangkal Disrupsi Informasi

Menangkal Disrupsi Informasi Melalui Kitab Kuning di Era Digital

“Diam adalah jawaban terbaik untuk semua pertanyaan. Tersenyum adalah reaksi terindah dalam semua situasi”. Begitulah seharusnya kita. Namun tidak untuk manusia spesialis millenial. Hadirnya internet dan maraknya pengguna gawai menjadi alarm—menandakan bahwa kita, telah memasuki era disrupsi. Era di mana kekacauan mulai merambah luas. Media informasi baik di internet maupun media cetak, sampai saat ini…

Lanjutkan

Kitab Kuning Karya Sepanjang Masa

Peradaban manusia akan terus bergerak, sejalan dengan berdetaknya jarum jam. Setiap yang bergerak, memiliki sumber energi berupa bahan bakar sebagai penggerak mesin atau sistem organnya. Pesawat terbang dapat mengangkat badan, bermanufer, dan menembus awan dengan Aviation Turbine alias avtur sebagai bahan bakarnya. Mobil mampu bergerak jika mesin telah meneguk cairan pertalite dari selang pengisian. Dan…

Lanjutkan

Islam Adalah Kepatuhan

Fikih secara khusus, dan syariat Islam secara umum—adalah derivasi praktikal dari al-Qur’an dan hadits. Kita sebagai pemeluk agama Islam tidak serta merta mampu melepaskan kesinambungan itu secara mutlak. Sebab bagaimanapun juga, fikih membutuhkan al-Qur’an dan hadits sebagai harga mati untuk acuan pertama. Kitapun dalam bersyariat butuh akan bimbingan Nabi Muhammad Saw. dan beliau sebagai pembawa…

Lanjutkan
Muslim Produktif

Islam Produktif dalam Persaingan Budaya yang Fluktuatif

Umat Muslim dalam keresahan, terutama para kaum cendekia, baik yang biasa dipanggil ulama atau yang bukan. Bagaimana tidak, peradaban Islam yang pernah agung itu, saat ini mengalami kemerosotannya yang paling tajam. Keresahan ini bisa dipahami karena sudah tercetak dalam keyakinan orang Muslim bahwa agama mereka adalah agama yang menyeluruh, universal dalam setiap waktu dan tempat…

Lanjutkan

Fanatik Kebangsaan, Basis Militansi Santri Membela Negeri

Telah mainstream di negeri ini bahwa sikap “fanatik” teridentifikasi sebagai tindakan yang tidak baik. Padahal sebagian besar warga Indonesia memiliki kecenderungan terhadap jargon “NKRI Harga Mati” atau “Ideologi Pancasila sudah Final”. Meskipun pada hakikat yang sebenarnya, hal sedemikian ini juga menunjukkan sebuah kefanatikan. Buya Hamka dalam salah satu bukunya menyebutkan: “Tuanku Imam Bonjol melawan Belanda…

Lanjutkan
Cakrawala Santri Indonesia

Cakrawala Santri Indonesia

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai nation-state (negara-bangsa) dengan asas Pancasila, adalah hasil kesepakatan para founding fathers (pendiri bangsa) termasuk para ulama Nusantara. Kesepakatan ini merupakan sebuah negara berdaulat yang mengayomi seluruh rakyatnya yang majemuk, dengan beragam suku, bangsa, dan agama. Namun dalam perjalanan sejarahnya, perjanjian luhur yang telah diikrarkan atas dasar kearifan dan kebijaksanaan…

Lanjutkan
Cerpen

CERPEN: Elegi

Tubuh bergetar. Kegelapan menelan cahaya. Duka mencabik tawa. Kami harus kehilangan, lagi dan lagi. Tempat itu sangat mengerikan. Lebar dan dalam bagai gua, di bagian dalamnya terdapat jeruji-jeruji putih beraturan. Saat gua itu menutup, jeruji-jerujinya bergerak, mencabik-cabik tubuh teman kami tanpa kasih, hingga hancur tak berbentuk. “Kau lihat itu? Donat sudah dilumat habis!” seru Donat…

Lanjutkan