Nama-nama Lain Malam Nishfu Sya’ban

  • santri lirboyo
  • Apr 08, 2020

Malam Nishfu Sya’ban memiliki banyak sekali sebutan kemuliaan. Karena keistimewaan malam tersebut yang demikian banyak, setidaknya Imam Ghazali menyebutkan hingga lima nama mulia lain bagi malam tersebut.

Pertama

Malam Nishfu Sya’ban adalah laylatul hayāh, malam yang hidup. Barang siapa yang mengisi malam tersebut dengan ibadah, maka hatinya akan senantiasa hidup. Sebagaimana dituturkan dalam sebuah hadis marfu’ yang diriwayatkan oleh al-Mundziri.

” من أحيا ليلة العيد , وليلة النصف من شعبان , لم يمت قلبه يوم تموت القلوب “

“Barangsiapa menghidupkan malam ‘ied dan nishfu sya’ban, maka hatinya tidak akan mati pada hari matinya banyak hati.”

Kedua

Disebut juga dengan laylatusy syafā’ah, malam penuh pertolongan. Sebagaimana dituturkan oleh Imam Ghazali dalam Mukasyafatul Qulub, mengacu pada sebuah riwayat hadis.

وتسمى ليلة الشفاعة لما روي أنه صلى الله عليه وسلم سأل الله تعالى ليلة الثالث عشر الشفاعة في أمته , فأعطاه الثلث , وسأله ليلة الرابع عشر فأعطاه الثلثين , وسأله ليلة الخامس عشر , فأعطاه الجميع إلا من شرد على الله شراد البعير , يعني من فرّمن الله وتباعد عنه بالإصرار على المعصية .

“Dinamai dengan ‘laylatusy syafā’ah’ karena hadits yang diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam meminta adanya syafa’at pada malam 13, maka ia diberi 1/3 nya. Lalu pada malam 14 maka ia diberi 2/3 dan pada malam 15 maka ia diberi seluruhnya. Kecuali yang melarikan diri dari Allah seperti pelariannya unta.”

Ketiga

Malam Nishfu Sya’ban juga disebut sebagai laylatul maghfirah. Malam penuh ampunan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad disebutkan, bahwa pada malam tersebut Allah SWT memberikan ampunan-Nya yang luas kepada seluruh umat manusia. Dikecualikan dua jenis golongan saja, yaitu mereka yang musyrik dan mereka yang bermusuhan.

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ” إن الله ليطلع ليلة النصف من شعبان إلى عباده فيغفر لأهل الأرض إلا رجلين : مشرك أو مشاحن “

Ke empat

Disebut sebagai laylatul ‘itqi, malam pembebasan. Seperti dalam penjelasan sebuah hadis panjang yang diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik Ra.

فقال : ” يا حميراء أنت تعلمين أن هذه الليلة ليلة النصف من شعبان , إن لله عز وجل في هذه الليلة عتقاء من النار بعدد شعر غنم بني كلب , إلا ستة نفر : لا مدمن خمر , ولا عاق لوالديه , ولا مصر على زنا , ولا مَصارٍم , ولا مضرب , ولا قتات “

Nabi Muhammad Saw bersabda, “Wahai Humairā (Sayyidah’Aisyah Ra), engkau tahu bahwa sekarang adalah malam nishfu sya’ban. Sesungguhnya hak Allah malam ini adalah menganugerahkan orang-orang yang merdeka dari api neraka dengan jumlah sebanyak bulu domba Bani Kalb. Kecuali ampunan itu bukan untuk enam macam golongan: orang yang selalu meminum arak, yang durhaka kepada orangtuanya, yang selalu berbuat zina, mereka yang jahat, pemukul, dan pengadu domba.”

Terakhir,

Malam Nishfu Sya’ban juga dikenal dengan laylatul qismah wat taqdīr. Malam pembagian dan penentuan takdir.

روى عطاء بن يسار : إذا كانت ليلة النصف من شعبان نسخ لملك الموت كل من يموت من شعبان إلى شعبان , وإن العبد ليغرس الغرس , وينكح الأزواج , ويبني البنيان , وإن إسمه قد نسخ في الموتى , وما ينتظر به ملك الموت إلا أن يؤمر به فيقبضه.

Atha bin Yasar meriwayatkan, “Apabila telah sampai malam nishfu sya’ban maka malaikat maut diberi catatan orang yang akan mati dari bulan sya’ban ke bulan sya’ban selanjutnya. Sesungguhnya seorang hamba menanam pohon, menikahi isteri-isterinya, membangun bangunan, sementara dia telah dicatat sebagai orang yang akan mati. Dan tidaklah malaikat maut menunggu hal itu jika sudah diperintahkan maka ia akan mencabut ruh hamba itu.”

0

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.