Khutbah Idul Fitri: Memperkuat Persatuan Umat

(Khutbah Pertama)

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَا إِ لَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَ هُ صَدَقَ وَعْدَ هُ وَ نَصَرَ عَبْدَ هُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَ هُ ، لَا إِ لَهَ إِلَّا اللهُ وَ لاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْن ، وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلمُشْرِكُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلمُنَافِقُوْنَ ، لَا إِ لَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ مَالاَحَ هَلاَلٌ وَأَنْوَارٌ، وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

Jama’ah sholat Idul Fitri rahimakumullah

Marilah kita ucapkan syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT. Yang mana atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kita semua bisa berkumpul bersama dalam suasana hari kemenangan yang penuh suka cita ini, yakni hari raya idul fitri.

Tentunya yang menjadi manivestasi utama dari rasa syukur itu ialah meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Dengan menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya kapanpun dan dimanapun kita berada.

Jama’ah sholat Idul Fitri rahimakumullah

Hari raya idul fitri adalah salah satu bentuk syiar umat Islam. Di hari kemenangan ini, marilah kita pertahankan kerukunan, persatuan dan kesatuan umat Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terlebih lagi, di zaman yang seperti saat ini. Begitu maraknya berita, kabar, dan bahkan fenomena kebohongan di sekitar kita yang semakin sulit terbendung. Berita hoax, ujaran kebencian, adu domba, dan lain-lain telah menjadi ancaman nyata bagi kita semua, umat Islam, bahkan ancaman bagi seluruh elemen bangsa Indonesia. Tidak ada tujuan lain dari semua itu kecuali untuk memecah belah kerukunan umat dan mengadu domba bangsa kita.

Dengan demikian, formula terbaik dalam menyikapinya adalah dengan mempererat ikatan ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wataniyah kita dalam kehidupan sehari-hari. Dalam al-Qur’an Allah SWT telah berfirman:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai“. (QS. Ali Imran: 103)

Dalam penafsiran ayat tersebut, sahabat Ibnu Mas’ud menafsiri kata hablillah dengan arti jamaah atau perkumpulan. Seperti halnya yang telah Allah SWT firmankan dalam al-Qur’an, Rasulullah SAW pernah menyampaikan sebuah hadis tentang pentingnya sebuah persatuan dan bahaya perpecahan. Diriwayatkan dari al-Qadha’i, Nabi SAW bersabda:

اَلْجَمَاعَةُ رَحْمَةٌ وَالْفُرْقَةُ عَذَابٌ

Persatuan adalah rahmat dan perpecahan adalah adzab”.

Beberapa dalil tersebut telah memberi pemahaman bahwa Allah SWT dan Rasulllah SAW memerintahkan terhadap kita semua untuk menjaga persatuan dan kerukunan umat serta menjauhi permusuhan dan perpecahan. Dan seandainya terjadi sebuah perbedaan, itu adalah sebuah keniscayaan. Karena pada dasarnya perbedaan yang dilarang adalah setiap perbedaan yang berdampak pada kehancuran dan perpecahan di antara umat Islam. Sehingga kita semua diharuskan pandai dan bijak dalam menyikapi perbedaan yang ada.

Jama’ah sholat Idul Fitri rahimakumullah

Kerukunan dan persatuan harus terus kita pertahankan, terlebih lagi kita sadari bahwa sebentar lagi kita semua akan merasakan atmosfer udara pesta demokrasi. Percaturan dunia politik, permaninan elit, bahkan spekulasi strategi tak lama lagi akan berada di sekeliling kita semua. Apabila tidak disikapi secara bijak, semuanya akan berpotensi besar akan membawa dampak buruk. Silahkan memiliki pilihan yang berbeda. Namun perbedaan pilihan itu jangan sampai mencederai kerukunan dan persatuan di antara kita semua.

Persoalan pemimpin dalam Islam sangat krusial. Ia dibutuhkan dalam masyarakat atau komunitas bahkan dalam lingkup yang sangat kecil sekalipun. Adanya pemimpin mengandaikan adanya sistem secara lebih terarah. Tentu saja pemimpin di sini bukan seseorang dengan otoritas mutlak. Ia dibatasi oleh syarat-syarat tertentu yang membuatnya harus berjalan di atas jalan yang benar. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW pernah bersabda:

إِذَا كَانَ ثَلاَثَةٌ فِي سَفَرٍ فَلْيُؤَمِّرُوا أَحَدَهُمْ

Bila ada tiga orang bepergian, hendaknya mereka mengangkat salah seorang di antara mereka menjadi pemimpinnya.” (HR Abu Dawud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.