Berikut ini adalah niat puasa menurut dua Madzhan yakni madzhab Imam Syafi’i dan Madzhab Imam Malik:
- Madzhab Syafi’i mewajibkan niat setiap malam hari, tidak cukup hanya dengan niat satu kali.
Lafadz niatnya:
نَوَیْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
“Saya niat puasa hari esok guna menjalankan kewajiban bulan puasa pada tahun ini karena Allah Swt”
- Madzhab Maliki tidak mensyaratkan niat puasa setiap malam, cukup niat satu kali untuk satu bulan pada malam pertama.
Al-Baijuri menjelaskan, bagi penganut Madzhab Syafi’i seyogyanya taklid (mengikut) kepada Madzhab Maliki agar puasanya tetap sah dan tidak wajib diqodloi ketika lupa tidak niat pada malam hari.
Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh:
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
“Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, guna menjalankan kewajiban karena Allah Swt.”
Berikut kami sertakan redaksi dari al-Baijuri:
(النِّيَّةُ ) بِالْقَلْبِ، فَإِنْ كَانَ الصَّوْمُ فَرْضاً كَرَمَضَانَ أَوْ نَذْرًا فَلَا بُدَ مِنْ اِيْقَاعِ النِّيَّةِ لَيْلًا
(النِّيَّةُ) أَيْ لِقَوْلِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ. وَلَا بُدَ مِنَ النِّيَّةِ لِكُلِّ يَوْمٍ؛ لِأَنَّ صَوْمَ كُلِّ يَوْمٍ عِبَادَةٌ مُسْتَقِلَّةٌ لِتَخَلُّلِ مَا يُنَاقِضُ الصَّوْمَ بَيْنَ الْيَوْمَيْنِ كَالصَّلَاتَيْنِ يَتَخَلَّلُهُمَا السَّلَامُ وَعِنْدَ الْإِمَامِ مَالِكٍ: أَنَّهُ يَكْفِيْ نِيَّةُ صَوْمِ جَمِيْعِ الشَّهْرِ فِيْ أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْهُ وَلِلشَّافِعِيِّ تَقْلِيْدُهُ فِيْ ذَلِكَ لِئَلَّا يَنْسِىَ النِّيَّةَ فِيْ لَيْلَةٍ فَيَحْتَاجُ لِلْقَضَاءِ.
“Salah satu kewajiban puasa adalah niat di dalam hati. Jika berupa puasa wajib seperti Ramadhan atau puasa nadzar maka wajib niat di malam hari. Kewajiban niat tersebut sebagaimana dawuh Rasulullah Saw. “Sahnya amal ibadah itu bergantung niat”. Wajib niat pada setiap hari, sebab setiap satu hari puasa adalah ibadah tersendiri dikarenakan adanya perkara yang membatalkan puasa di antara dua hari sebagaimana dua salat yang dipisah dengan salam. Menurut imam Malik; sah niat puasa untuk satu bulan pada malam pertama. Maka dari itu bagi penganut Madzhab Syafi’i untuk mengikuti Madzhab Maliki supaya ketika lupa tidak niat satu malam tidak perlu untuk mengqodlo'”
Dan yang harus diketahui, ketentuan cukup niat satu kali puasa pada tgl 1 ramadhan dalam madzhab Maliki adalah puasa yang dijalankan selama satu bulan penuh tanpa terputus dikarenakan ada halangan seperti haid, sakit dan bepergian, sehingga manakala puasanya terputus sebab adanya udzur di atas maka wajib memperbaharui niatnya untuk puasa selanjutnya (wajib niat setiap malam seperti halnya madzhab syaifi’i).
Berikut kami sertakan keterangan dari Abdullah al-Khorsiy al-Malikiy dalam Syarh Muhtashor Kholil li al-Khorsiy:
(ص) لا إنْ انْقَطَعَ تَتابُعُهُ بِكَمَرَضٍ أوْ سَفَرٍ (ش) تَقَدَّمَ أنَّ الصِّيامَ إذا كانَ يَجِبُ تَتابُعُهُ فَإنَّهُ تَكْفِي فِيهِ النِّيَّةُ الواحِدَةُ وذَكَرَ هُنا إذا انْقَطَعَ التَّتابُعُ بِالفِطْرِ لِأجْلِ مَرَضٍ أوْ سَفَرٍ أوْ حَيْضٍ أوْ نِفاسٍ فَإنَّهُ لا بُدَّ مِن تَجْدِيدِ النِّيَّةِ لِبَقِيَّةِ ذَلِكَ الصَّوْمِ لِعَدَمِ تَوالِيهِ
“Telah lewat keterangan, puasa yang wajib dilakukan terus menerus maka dicukupkan niat satu kali, dan dijelaskan juga bahwa ketika tidak bisa menjalankan puasa dengan terus menerus melainkan harus membatalkan puasa disebabkan sakit, bepergian, haidl atau nifas, maka wajib mengulangi niat untuk puasa yang tersisa, karena puasa yang dijalankan sudah tidak lagi terus menerus”
Sekian semoga bermanfaat.
والله اعلم بالصواب
Baca Juga; Jadwal Ngaji Ramadhan Pondok Lirboyo 1444 H, Hukum Bekerja Sebagai Streamer Tiktok?
Follow; @pondoklirboyo
Subscribe: Pondok Lirboyo