Jumat Yang Kaya Pahala

  • abdul basit na
  • Sep 21, 2017

Saban malam jumat masyarakat kita tak pernah lepas dari ritual-ritual keagamaan semisal Tahlil bergilir, manaqiban, dibaiyyah dan Ritual lain, yang merupakan ciptaan penyebar agama islam di Nusantara, dan hingga sekang masih gagah terlaku, meski sudah berusia ratusan tahun.

Masyarakat beranggapan bahwa malam jumat adalah malam berkah, malam banyak turun rahmat dari Allah Swt. Bahkan pujian-pujian yang mereka gunakan sembari menunggu Iqamat di masjid-masjid juga begitu indah membawa pesan:

“Kemis malam jumat ahli kubur sambang omah    Nyuwun pandungane ayat quran sak kalimah”

Allah Swt lebih mengutamakan apa dan siapapun yang Ia kehendaki, seperti Ia mengunggulkan Bulan Ramadlan dari bulan-bulan yang lain, melebihkan kemuliaan Hari Jumat dibanding Hari yang lain, begitupun tentang waktu-waktu yang ampuh, Ketika sang hamba berdoa akan Ia kabulkan, ketika ia meminta ampun akan di ampuni. para Kekasih dan UmatNya pun bersab-sab taraf kedekatannya. dan kebanyakan semua keunggulan-keunggulan tadi Ia rahasiakan tepat dan pemiliknya, kalaupun Ia jelaskan, hanya satu-dua, yang lain masih buram.

Tujuannya, agar hati seorang  hamba terlecut untuk meniti pahalaNya dari semua sisi dan kondisi, tanpa membeda-bedakan.

Beberapa ini keunggulan hari Jumat :

Sayyidul ayyam (penggawa Hari)

Hari Raya kita setiap satu hari sekali dalam seminggu ada di Hari Jumat, kalau Hari Raya Ied, seorang hamba kembali Fithri (suci), layaknya jabang bayi yang baru di lahirkan Ibunya, di Hari Jumat kita bisa berpesta dengan lautan pahala.

Di hari itu, dalam 24 jamnya terdapat waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa, Allah Swt merahasiakan kapan tepatnya. Hanya saja Ulama banyak memprediksi. Ada yang mengatakan waktu ampuh tersebut terdapat pada sela-sela khutbah pertama dengan kedua. Ada yang berpendapat, adalah waktu setelah sholat ashar. Dan lain-lain.

Arwah-arwah di kembalikan pada jasadnya

Madzhab Ahlussunnah berpedoman, bahwa ada saat-saat tertentu arwah ahli kubur di kembalikan pada jasadnya, lebih-lebih di hari jumat, mereka   -arwah-arwah itu- akan saling bercengkerama satu dengan yang lain, sambil menikmati hidangan yang disuguhkan kepada mereka, dari keluarga, kerabat, sahabat atau muslimin pada umumnya, lewat doa-doa, sedekah, atau kiriman Ayat-ayat Suci.

Bahwa arwah-arwah itu akan tau dan mendengar orang-orang yang berziarah, merasa tenteram ketika diziarahi, telah banyak keterangannya, baik dari Hadist atau dawuh Sahabat Nabi. Bahkan mereka lebih bisa merasa ketimbang kita yang masih di dunia. Dimanapun kita membacakan salam, mereka akan menjawabnya dikubur sana.

“saya bermimpi bertemu Ashim al jahdany selang beberapa tahun meninggalnya” kata seorang kerabat ashim.

“ aku bertanya kepadanya: “apa kalian (ahli kubur) tau kami berziarah kepada kalian? “

“ ya, kami mengetahuinya, di waktu sore hari kamis, seharian dihari jumat dan dimalam sabtu sampai matahari pagi muncul” jawab ashim.

“ kenapa hanya pada saat-saat tertentu saja (kalian mengetahuinya), kok tidak disemua hari ? “

Tanyaku penasaran dengan jawabannya yang memerinci

“ karena mulianya hari Jumat” .

Murahnya pengampunan

Dihari ini umat muslim berkumpul melaksanakan sholat jumat , yang sebelum keberangkatannya disunnahkan mandi, mandi yang melebur dosa, berangkat ke masjid setiap jengkal dari jangkahan kaki kita setara dengan pahala ibadah selama duapuluh tahun, ketika selesai melaksanakan sholat, di ganjar dengan amal pahala yang dikerjakan selama 200 tahun !! tak berkurang.

Diceritakan, bahwa Allah menciptakan menera yang terbuat dari perak putih, disekitar bait almakmur _tempat ibadah para malaikat yang berada diatas langit ketujuh_ ketika hari jumat Malaikat Jibril naik ke atasnya dan mengumandangkan adzan. Setelahnya, Malaikat Isrofil yang berkhutbah, sedangkan Malaikat Mikail maju sebagai Imam, dengan dimakmumi ribuan malaikat atau tak terhingga.Setelah sholat selesai dikerjakan, Jibril berkata :

“ aku hadiahkan pahala adzanku kepada Umat Muhammad yang menjadi muadzin dibumi sana”.

 Isrofilpun ikut-ikutan “aku hadiahkan pahala khutbahku kepada khotib Umat Muhammad “ . Mikail tak mau ketinggalan, ia berujar  “aku hadiahkan pahalaku menjadi imam kepada Umat Muhammad yang menjadi imam sholat jumat “.

 Setelah itu, seluruh Malaikat yang mengerjakan sholat seremapak berujar “ seluruh pahala berjamaah kami, kami hadiahkan untuk Umat Muhammad yang mengerjakan sholat jumat “.

Melihat tingkah MalaikatNya, Allah berfirman “ wahai Malaikat-malaikatku, apa kalian hendak menampakkan kedermawaan kalian di hadapanku ? demi kemuliaan dan keagunganku, sungguh dihari ini telah aku ampuni semua dosa hambaku yang mengerjakan sholat jumat karena mengikuti perintahku dan kekasihku Muhammad.”

Perbanyak juga berselawat kepada Baginda Nabi, karena perintah beliau sendiri “ banyak-banyaklah berselawat kepadaku di hari jumat, karena hari itu adalah hari yang disaksikan Malaikat, seseorang yang bersholawat , akan disampaikan kepadaku

0

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.